Minggu, 09 Februari 2014

Tidak mungkin!!! Bag 1.

“Kamu bisa jelasin ini semua?” Bentak Pria itu kepada seorang wanita.
“Iya aku bisa jelasin ini semua. Itu memang aku bersama Manager ku. Seharusnya kau sadar dari dulu.” Wanita itu menjawab dengan suara yang bergetar.
“Aku sudah menyadari ini dari dulu. Kenapa kau tega membuat ini kepadaku? Bagaimana kalau anak-anak kita tau soal ini.” Pria itu tidak bisa menahan emosinya.
“Aku melakukan ini karna Kau. Kau yang lebih dulu memulai ini. Aku hanya membalas apa yang kau buat dulu.” Wanita itu menjawab dengan menitikkan air matanya.
“Sudahlah, besok kita ke pengadilan. Kita bersatu dengan baik, dan berpisah dengan baik.” Pria itu tampak bisa menahan bendungan di sudut matanya.
“Oke, kau yang meminta.” Wanita itu langsung pergi meninggalkan Pria itu. Mereka tidak menyadari bahwa ada dua peri kecil yang memerhatikan mereka malam itu. Iya, tepatnya malam kelam itu. Peri-peri kecil itu mengintip dua orang dewasa yang saling adu mulut.
Keesokan harinya, hari yang ditunggu Pria ini pun tiba. Mereka sengaja tidak membawa ke dua anaknya karena anaknya masih terlalu dini untuk mengetahui masalah ini.
“Kamu siap?” Pria itu bertanya kepada si wanita.
“Memang ini yang kutunggu sejak dua bulan yang lalu.” Wanita itu menjawab dengan nada angkuh.
“Apapun hasilnya, aku siap.” Lanjut si wanita.
Setelah berjam-jam di pengadilan itu, Akhir nya gugatan cerai itu menjadi kenyataan. Dan si pria memenangkan hak asuh untuk peri kecil yang cantik sedangkan si wanita memenangkan hak asuh untuk peri kecil yang tampan. Setelah keluar dari pengadilan, Pria itu langsung menuju kediaman mereka, kemudian si wanita menyusul.
“Ayah sama Mama dari mana aja? Ayah gak kerja? Mama gak kerja?” tanya Peri kecil yang cantik. Sebenarnya peri kecil yang cantik ini sudah mengetahui kalau mereka akan berpisah.
“enggak sayang, mama hari ini cuti. Oh iya, kakak mana?” tanya Wanita itu.
“kakak lagi main game. Mama kok buru-buru?” peri cantik itu seperti akan menangis
“enggak sayang, mama mau pergi ke luar kota.” Jelas wanita itu,
Sementara di lain ruang, pria itu menghampiri peri kecil yang tampan itu.
“Kakak sedang ngapai?” tanya pria itu. Peri tampan itu hanya terdiam.
“kamu sebenarnya masih terlalu dini untuk tau mengenai hal ini. Ayah tau tadi malam kalian mengintip dari kamar ini kan? Maafkan ayah jika selama ini ayah keras sama kamu.” Peri kecil itu masih terdiam. Pria itu pun bergegas keluar. Ketika sampai di depan pintu peri kecil itu menangis.
“Ayah mau kemana? Ayah mau meninggalkan aku? Terus ayah pasti membawa dia kan?” Pria itu terdiam. Pria itu pun menangis melihat kepolosan putranya itu.
“Iya, ayah akan pergi dengannya. Jaga Mama baik-baik. Tugas kamu sekarang menjaga mama.” Pria itu menjelaskan kepada putranya. Putranya tak dapat lagi menahan sedih dihatinya. Mereka pun menangis dalam peluk.
Bersambung...